Pesawat Boeing 737-800 milik maskapai Carribean Airlines jatuh saat mendarat di bandara internasional Cheddi Jagan, Georgetown, Guyana.
Meski patah menjadi dua, semua 163 penumpang dan awak pesawat bernomor penerbangan BW-523 dari New York itu lolos dari maut.
Pesawat naas tersebut mendarat di Guyana sebagai transit dalam tujuannya menuju Trinidad & Tobago.
Pesawat tersebut nampaknya tergelincir saat mendarat di landasan yang basah dan licin akibat hujan.
Pesawat itu baru benar-benar berhenti di bibir jurang sedalam 61 meter.
"Ini benar-benar sebuah keajaiban," kata Direktur Carribean Airlines, George Nicholas, terkait selamatnya semua penumpang pesawat tersebut.
Sejumlah penumpang mengalami memar dan hanya satu orang penumpang yang mengalami patah kaki.
Presiden Guyana, Bharrat Jagdeo juga mengucapkan syukurnya atas selamatnya semua penumpang pesawat tersebut.
"Kami sangat bersyukur karena semua penumpang selamat," kata Jagdeo seperti dikutip AP.
Kesaksian penumpang
Para penumpang yang selamat menggambarkan kepanikan yang terjadi di dalam kabin penumpang saat kecelakaan terjadi.
"Sangat mengerikan. Saya terus berdoa kepada Tuhan," kata seorang perempuan seperti dikutip kantor berita Guyana Kaieteur News.
Guyana terletak di kawasan utara Amerika Selatan.
Suami perempuan itu kemudian membuka pintu darurat sehingga para penumpang bisa keluar dari pesawat terbang itu.
"Saya menyadari saya tertimpa tas dan penumpang lainnya. Saya menjadi orang kedua terakhir yang keluar dari pesawat di tengah kegelapan," ujar penumpang lainnya, Adis Cambridge.
Sementara itu, Geeta Ramsingh asal Philadelphia mengatakan penumpang bertepuk tangan saat pesawat berhasil mendarat namun tak lama tepuk tangan itu berubah menjadi jerit ketakutan.
"Pesawat bertambah cepat saat berupaya terbang kembali. Kemudian kami mencium bau bahan bakar di kabin penumpang dan kami berteriak ketakutan," ujar perempuan 41 tahun itu.
"Saya merasa sangat kesakitan namun syukurkan saya selamat," tambah dia.
Celakanya, seorang pengemudi taksi yang datang ke lokasi kecelakaan sebelum tim penyelamat meminta ongkos US$20 atau sekitar Rp160.000 untuk membawanya ke terminal.
"Seharusnya di saat darurat dia tidak meminta bayaran," katanya kesal.
Kekacauan di bandara
Saya merasa sangat kesakitan namun syukurkan saya selamatGeeta Ramsingh
Kekacauan tak hanya terjadi di lokasi jatuhnya pesawat, namun juga menimpa penumpang pesawat lainnya di bandara.
Seorang calon penumpang di salah satu terminal kepada BBC mengatakan terjadi kekacauan luar biasa di bandara akibat kecelakaan itu.
"Bandara ini benar-benar tak disiapkan untuk menghadapi kondisi seperti ini (kecelakaan). Semuanya kacau," kata Kristopher Klim kepada BBC.
"Terjadi antrean panjang di terminal dan di luar terminal. Mungkin semuanya sekitar 1.000 orang," tambah dia.
Carribean Airlines, yang saham mayoritasnya dimiliki Trinidad dan Tobago serta sejumlah kecil saham milik Jamaika, selama ini dikenal sebagai maskapai yang sangat aman.
0 comments:
Posting Komentar
Silahkan Comment di Blog ini, Blog ini DoFollow. Jangan berkomentar berbau SARA!!